Dakwah Islam (Inti Ajaran)

Assalamualaikum Wr. Wb.

Kali ini saya akan mencoba mengangkat tema yang cukup ringkas, dan pula merujuk pada firman Allah yang secara tegas dan lugas diwahyukankan-Nya di dalam Al Qur’an. Sehingga tidak mungkin menjadikannya multitafsir, yaitu mengenai pokok/inti dari ajaran Islam itu sendiri.

Pokok ajaran yang diperintahkan Tuhan Yang Maha Esa sesungguhnya cukup sederhana. Apabila kita mencermati, Al Qur’an di dalamnya senantiasa memerintahkan kita untuk tidak menyekutukan Allah, karena memang itulah yang menjadi pokok ajarannya. Perintah tersebut diserukan secara berulang-ulang. Namun, saya kali ini hanya akan meng-highlight firman-Nya yang terkadung pada ayat-ayat terakhir dalam Qs. Yunus saja.

Di dalam Al Qur’an Qs. Yunus ayat 104 -109 menerangkan mengenai pokok dakwah Islam. Ayat-ayat tersebut merupakan ayat muhkamaat (ayat-ayat yang dapat dipahami dengan mudah, terang dan tegas). Apabila disimak dan diresapi, maka kita akan dapat menangkap pokok dari ajaran Islam itu sendiri. Perintah Tuhan yang utama, berikut ini bunyinya:

Qs. Yunus ayat 104 – 109

Katakanlah (Muhammad kepada seluruh umat manusia): “Hai manusia, jika kamu masih dalam keragu-raguan tentang agamaku, maka (ketahuilah) aku tidak menyembah yang kamu sembah selain Allah, tetapi aku menyembah Allah yang akan mematikan kamu dan aku telah diperintah supaya termasuk orang-orang yang beriman, dan hadapkanlah mukamu kepada agama dengan tulus dan ikhlas dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik. Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim.” Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah (Muhammad kepada seluruh umat manusia): “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu kebenaran (Al Qur’an) dari Tuhanmu, sebab itu barangsiapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya (petunjuk itu) untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya kesesatannya itu mencelakakan dirinya sendiri. Dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu.” Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu, dan bersabarlah hingga Allah memberi keputusan dan Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya.

Yang demikian itulah yang menurut hemat saya adalah pokok dari perintah Tuhan, yaitu untuk tidak menyekutukan-Nya dengan yang lain. Bila kita mengimani ke-Esa-an Allah, maka sudah barang tentu segala perintah-Nya akan senantiasa kita laksanakan sebagai suatu keyakinan yang terintegrasi sebagai kepatuhan seorang hamba. Maha Suci Allah, tiada Tuhan selain Allah.

Wassalamualaikum..

Leave a comment